PROSES PROGRAM MAGANG KELOMPOK 24 (CAHAYA)
1. Sampai saat ini kelompok kami telah menghasilkan Technopreneur Rp. 100.000
Yaitu diperoleh dari penjualan game MJeni dari salah satu kelompok kami.
Yaitu diperoleh dari penjualan game MJeni dari salah satu kelompok kami.
2. Proses magang kami di SMK Lugina Rancaekek, yang kami mulai laksanakan dari tanggal 18 Oktober ini, kami telah mengajarkan 3D Blender, untuk siswa kelas X dan XI RPL A dan B, MJeni, dan juga RPG Maker. Dan untuk Gurunya kami mengajarkan LMS. Adapun hasil yang telah kami peroleh saat proses magang berlangsung adalah sebagai berikut :
• 3D Blender, Adapun yang kami ajarkan adalah, mengajarkan sedikit teori kepada siswa dan kemudian siswa diajak praktik membuat langsung. Disini kami mengajarkan yang simple-simple saja, karena menurut Pak Asep (Kepala Program RPL), menginginkan agar semua siswa kelas X dan XI RPL dapat mengikuti pelatihan ini, disini tidak menuntut untuk siswanya sampai mahir, tapi siswanya mengenal apa itu 3D Blender. Jadi kami hanya mengajarkan membuat meja, kursi, dan pensil.
• MJeni, untuk MJeni kami hanya mengenalkannya saja karena komputer di sekolah tersebut tidak memadai untuk di install java, netbiens dan wireless toolkit. Jadi kami hanya mendemokan saja, mulai dari cara penginstalan java, netbiens dan wireless toolkit. Kemudian kami memperlihatkan contoh game yang telah kami buat. Dan memperlihatkan script-scriptnya, dari script-script tersebut kami menjelaskan beberapa fungsi dari script yang kami ketahui. Siswa sangat senang dapat pembelajaran ini, karena komputer yang terdapat disekolah tidak memadai untuk di install java, maka siswa tidak dapat mencobanya langsung. Mereka hanya melihat saja, namun ada beberapa siswa yang dapat mencoba dengan menggunakan laptop kami.
• RPG Maker, untuk RPG Maker kami mengajarkan siswa/siswi membuat map, dimana pada tiap map terdiri dari layer 1, layer 2, dan layer 3. Untuk layer 1 diisi dengan dasar-dasar dari desaignnya seperti tanah, rumput, dll. Layer 2 berisikan isinya, sedangakan pada layer 3 penempatan gambar yang yang menempel pada benda, seperti jendela, gelas diatas meja dll. Siswa sangat senang membuat game desktop ini karena menarik menurut mereka.
• LMS, sedangakan pembelajaran LMS ini kami ajarkan kepada Guru yang berminat. Kami mengajarakan dari penginstalan moodle, sampai ke cara pengisian moodle. Guru sangat tertarik dengan mpembelajaran ini.
• 3D Blender, Adapun yang kami ajarkan adalah, mengajarkan sedikit teori kepada siswa dan kemudian siswa diajak praktik membuat langsung. Disini kami mengajarkan yang simple-simple saja, karena menurut Pak Asep (Kepala Program RPL), menginginkan agar semua siswa kelas X dan XI RPL dapat mengikuti pelatihan ini, disini tidak menuntut untuk siswanya sampai mahir, tapi siswanya mengenal apa itu 3D Blender. Jadi kami hanya mengajarkan membuat meja, kursi, dan pensil.
• MJeni, untuk MJeni kami hanya mengenalkannya saja karena komputer di sekolah tersebut tidak memadai untuk di install java, netbiens dan wireless toolkit. Jadi kami hanya mendemokan saja, mulai dari cara penginstalan java, netbiens dan wireless toolkit. Kemudian kami memperlihatkan contoh game yang telah kami buat. Dan memperlihatkan script-scriptnya, dari script-script tersebut kami menjelaskan beberapa fungsi dari script yang kami ketahui. Siswa sangat senang dapat pembelajaran ini, karena komputer yang terdapat disekolah tidak memadai untuk di install java, maka siswa tidak dapat mencobanya langsung. Mereka hanya melihat saja, namun ada beberapa siswa yang dapat mencoba dengan menggunakan laptop kami.
• RPG Maker, untuk RPG Maker kami mengajarkan siswa/siswi membuat map, dimana pada tiap map terdiri dari layer 1, layer 2, dan layer 3. Untuk layer 1 diisi dengan dasar-dasar dari desaignnya seperti tanah, rumput, dll. Layer 2 berisikan isinya, sedangakan pada layer 3 penempatan gambar yang yang menempel pada benda, seperti jendela, gelas diatas meja dll. Siswa sangat senang membuat game desktop ini karena menarik menurut mereka.
• LMS, sedangakan pembelajaran LMS ini kami ajarkan kepada Guru yang berminat. Kami mengajarakan dari penginstalan moodle, sampai ke cara pengisian moodle. Guru sangat tertarik dengan mpembelajaran ini.
3. Tanggapan pihak sekolah di SMK Lugina Rancaekek selama proses magang berlangsung, pihak sekolah sangat senang dengan kedatangan kami untuk magang dan berbagi ilmu kepada mereka dan murid-muridnya. Dengan kedatangan kami kesana memberikan tambahan ilmu kepada siswa/siswi didiknya. Karena sebelumnya disekolah tidak ada materi pembelajaran 3D Blender, MJeni, RPG Maker, dan LMS, tapi sekaranag karena ada kami mereka jadi mengenal materi-materi pembelajaran baru.
4. Peranan Program Magang untuk Sekolah, sangat baik karena dari pihak sekolah dengan senang hati menerima kami. Karena kami dapat memberikan materi-materi pembelajran baru kepada siswa/siswi dan guru disana, sehingga guru dan siswa/siswi disana sanagt antusias dalam belajar. Sehingga proses pembelajaran ini berlangsung dengan baik dan menyenangkan.
5. Antusias para Siswa dan Guru di SMK Lugina Rancaekek yang telah kami berikan pembelajaran, antusias para Guru dan Siswa/siswi di sana sangat bersemangat dalam mengikuti pembelajaran ini. Karena Guru dapat membuat model pembelajaran baru dengan menggunakan moodle, sehingga siswa lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh gurunya. Siswa/siswi dapat membuat properti-properti sederhana dari 3D Blender, mengetahui cara pembuatan game mobile serta game desktop dengan RPG Maker.
6. Cara kami mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang ada saat proses magang ini berlangsung adalah kami selalu memnfaatkan fasilitas yang ada terlebih dahulu. Dan kami memberikan materi yang berguna untuk mereka. Syukurnya ditempat kami magang telah terdapat 1 lab computer dengan 18 PC computer, dan 1 Infocus. Namun hanya 10 komputer yang dapat kami install blender, walaupun hanya 10 komputer tapi proses pembelajarnnya tetap berlangsung dengan baik. Dan siswa/siswi dapat menghasilkan sebuah meja dan kursi dari hasil karya mereka sendiri. Untuk pembelajarn MJeninya kami tidak dapat menginstalnya dikomputer sekolah karena memory komputer yang kecil, jadi kami hanya mendemokannya saja.
7. Selama proses magang berlangsung, diantara kelompok kami tidak ada yang tidak berperan. Kami ber 3 selalu membagi-bagi tugas saat proses magang. Ketika salah satu teman menjelaskan materi dan memberikan praktik, kami yang tidak menjelaskan materi mengaawasi siswa/siswi di belakang apabila ada yang mengalami kesulitan kami bantu.
8. Strategi yang kami terapkan saat proses magang, atau pada saat pemberian pembelajaran kepada siswa/siswi adalah awal pembelajaran kami mengadakan perkenalan terlebih dahulu, setelah itu kami memperkenalkan, menggambarkan serta memberi contoh materi apa yang akan kami berikan dan hasil dari produk yang dihasilkan, hal ini bertujuan agar siswa/siswi merasa tertarik untuk mempelajari materi yang akan kami ajarkan. Setelah proses perkenalan selesai kami lanjutkan dengan pemberian sedikit teori kepada siswa/siswi agar mereka tidak kaget dengan pembelajaran yang kami berikan. Kemudian kami ajak mereka mempraktekkan langsung cara pembuatannya.
9. Materi yang disenangi siswa saat proses magang ini adalah RPG Maker, karena menurut mereka RPG Maker itu menarik, sebuah game yang sangat sederhana saja mereka dapat buat, apalagi siswa/siswi yang suka mendesaign mereka sangat sengang membuat desaign-desaign di RPG Maker ini. Mereka menganggap pembelajaran ini mudah dan menyenangkan dibandingkan dengan 3D Blender yang mereka masih bingung dengan perintah-perintah yang ada dan mereka juga masih susah dalam menggerakkan mouse, sehingga mereka lebih menyukai RPG Maker.
10. Produk materi yang terselesaikan saat proses magang ini berlangsung, kami dapat mengajarkan 3D Blender, mengenalkan MJeni, mengajarkan RPG Maker. Serta memperlihatkan Game Sea Jorney. Kami sangat senang karena dengan waktu yang singkat ini kami dapat mengenalkannya kepada siswa/siswi, Waupun mereka belum mahir juga dalam membuatnya. Tapi setidaknya mereka tahu dan mengenal materi baru dari kami.
11. Menurut kami program magang ini bermanfaat bagi kami, pihak sekolah, serta siswa/siswi di SMK Lugina Rancaekek karena dengan adanya program magang ini, kami sebagai mahasiswa yang melaksankannya mendapat pengalaman baru yaitu pengalaman mengajar di sekolah. Dan untuk pihak sekolah serta siswa/siswinya mereka pun menganggap program magang ini bermnfaat untuk mereka, menurut pihak sekolah kedatangan kami kesana dapat menberikan pengalaman baru bagi Guru maupun Siswa dan siswi disana. Dimana mereka mendapatkan pembelajaran baru yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya. Sehingga mereka sangat antusias dan senang. Jika tidak ada program magang ini tentu mereka harus mencari tahu sendiri ataupun mengikuti kursus yang mungkin menghabiskan biaya yang cukup mahal. Namun dengan adanya program magang ini mereka menjadi mengenal program-program baru. Yang tentunya bisa bermanfaat untuk mereka.
12. Kami mendapatkan ilmu baru, karena kami mendapatkan pengalaman mengajar, yang tadinya belum pernah mengajar siswa/siswi,. Berkat program magang ini kami menjadi tahu bagaimana rasanya mengajar bagaimana menghadapi murid-murid, walaupun siswa/siswi nya agak bandel, nakal dan centil-centil. Tapi kami bisa atasi itu…ya dengan adanya kegiatan magang ini, menambah pengalaman, jika suatu saat nanti kami menjadi guru tidak kaget dengan keadaan di sekolah, dan tidak kaget saat mengahadapi siswa yang memiliki berbagai sifat, dan tingkah laku.
13. Cara menyiasati materi yang belum kami ketahui dan temukan jawaban pada saat pelaksanaan magang di sekolah-sekolah, kami melemparkan kembali kepada mereka apakah ada yang bisa menjawabnya atau tidak, hal ini dimaksudkan agar system pembelajaran menjadi interaktif dan mengajak siswa/siswi untuk berfikir, sambil kami juga berfikir jawabannya, apabila tidak ada dari siswa/siswi yang bisa menjawab dengan benar maka kami jelaskan sekedarnya saja namun dengan menghindari pertanyaan-pertanyaan baru dari penjelasan kami tersebut, agar mereka tidak kecewa, walaupun jawaban yang kami berikan terlalu simple namun tidak apa asalkan kami dapat menjawab dulu, sambil mencari jawaban yang benar-benar tepat untuk diberikan kepada mereka.
4. Peranan Program Magang untuk Sekolah, sangat baik karena dari pihak sekolah dengan senang hati menerima kami. Karena kami dapat memberikan materi-materi pembelajran baru kepada siswa/siswi dan guru disana, sehingga guru dan siswa/siswi disana sanagt antusias dalam belajar. Sehingga proses pembelajaran ini berlangsung dengan baik dan menyenangkan.
5. Antusias para Siswa dan Guru di SMK Lugina Rancaekek yang telah kami berikan pembelajaran, antusias para Guru dan Siswa/siswi di sana sangat bersemangat dalam mengikuti pembelajaran ini. Karena Guru dapat membuat model pembelajaran baru dengan menggunakan moodle, sehingga siswa lebih tertarik dalam mengikuti pembelajaran yang diberikan oleh gurunya. Siswa/siswi dapat membuat properti-properti sederhana dari 3D Blender, mengetahui cara pembuatan game mobile serta game desktop dengan RPG Maker.
6. Cara kami mengatasi keterbatasan-keterbatasan yang ada saat proses magang ini berlangsung adalah kami selalu memnfaatkan fasilitas yang ada terlebih dahulu. Dan kami memberikan materi yang berguna untuk mereka. Syukurnya ditempat kami magang telah terdapat 1 lab computer dengan 18 PC computer, dan 1 Infocus. Namun hanya 10 komputer yang dapat kami install blender, walaupun hanya 10 komputer tapi proses pembelajarnnya tetap berlangsung dengan baik. Dan siswa/siswi dapat menghasilkan sebuah meja dan kursi dari hasil karya mereka sendiri. Untuk pembelajarn MJeninya kami tidak dapat menginstalnya dikomputer sekolah karena memory komputer yang kecil, jadi kami hanya mendemokannya saja.
7. Selama proses magang berlangsung, diantara kelompok kami tidak ada yang tidak berperan. Kami ber 3 selalu membagi-bagi tugas saat proses magang. Ketika salah satu teman menjelaskan materi dan memberikan praktik, kami yang tidak menjelaskan materi mengaawasi siswa/siswi di belakang apabila ada yang mengalami kesulitan kami bantu.
8. Strategi yang kami terapkan saat proses magang, atau pada saat pemberian pembelajaran kepada siswa/siswi adalah awal pembelajaran kami mengadakan perkenalan terlebih dahulu, setelah itu kami memperkenalkan, menggambarkan serta memberi contoh materi apa yang akan kami berikan dan hasil dari produk yang dihasilkan, hal ini bertujuan agar siswa/siswi merasa tertarik untuk mempelajari materi yang akan kami ajarkan. Setelah proses perkenalan selesai kami lanjutkan dengan pemberian sedikit teori kepada siswa/siswi agar mereka tidak kaget dengan pembelajaran yang kami berikan. Kemudian kami ajak mereka mempraktekkan langsung cara pembuatannya.
9. Materi yang disenangi siswa saat proses magang ini adalah RPG Maker, karena menurut mereka RPG Maker itu menarik, sebuah game yang sangat sederhana saja mereka dapat buat, apalagi siswa/siswi yang suka mendesaign mereka sangat sengang membuat desaign-desaign di RPG Maker ini. Mereka menganggap pembelajaran ini mudah dan menyenangkan dibandingkan dengan 3D Blender yang mereka masih bingung dengan perintah-perintah yang ada dan mereka juga masih susah dalam menggerakkan mouse, sehingga mereka lebih menyukai RPG Maker.
10. Produk materi yang terselesaikan saat proses magang ini berlangsung, kami dapat mengajarkan 3D Blender, mengenalkan MJeni, mengajarkan RPG Maker. Serta memperlihatkan Game Sea Jorney. Kami sangat senang karena dengan waktu yang singkat ini kami dapat mengenalkannya kepada siswa/siswi, Waupun mereka belum mahir juga dalam membuatnya. Tapi setidaknya mereka tahu dan mengenal materi baru dari kami.
11. Menurut kami program magang ini bermanfaat bagi kami, pihak sekolah, serta siswa/siswi di SMK Lugina Rancaekek karena dengan adanya program magang ini, kami sebagai mahasiswa yang melaksankannya mendapat pengalaman baru yaitu pengalaman mengajar di sekolah. Dan untuk pihak sekolah serta siswa/siswinya mereka pun menganggap program magang ini bermnfaat untuk mereka, menurut pihak sekolah kedatangan kami kesana dapat menberikan pengalaman baru bagi Guru maupun Siswa dan siswi disana. Dimana mereka mendapatkan pembelajaran baru yang belum pernah mereka dapatkan sebelumnya. Sehingga mereka sangat antusias dan senang. Jika tidak ada program magang ini tentu mereka harus mencari tahu sendiri ataupun mengikuti kursus yang mungkin menghabiskan biaya yang cukup mahal. Namun dengan adanya program magang ini mereka menjadi mengenal program-program baru. Yang tentunya bisa bermanfaat untuk mereka.
12. Kami mendapatkan ilmu baru, karena kami mendapatkan pengalaman mengajar, yang tadinya belum pernah mengajar siswa/siswi,. Berkat program magang ini kami menjadi tahu bagaimana rasanya mengajar bagaimana menghadapi murid-murid, walaupun siswa/siswi nya agak bandel, nakal dan centil-centil. Tapi kami bisa atasi itu…ya dengan adanya kegiatan magang ini, menambah pengalaman, jika suatu saat nanti kami menjadi guru tidak kaget dengan keadaan di sekolah, dan tidak kaget saat mengahadapi siswa yang memiliki berbagai sifat, dan tingkah laku.
13. Cara menyiasati materi yang belum kami ketahui dan temukan jawaban pada saat pelaksanaan magang di sekolah-sekolah, kami melemparkan kembali kepada mereka apakah ada yang bisa menjawabnya atau tidak, hal ini dimaksudkan agar system pembelajaran menjadi interaktif dan mengajak siswa/siswi untuk berfikir, sambil kami juga berfikir jawabannya, apabila tidak ada dari siswa/siswi yang bisa menjawab dengan benar maka kami jelaskan sekedarnya saja namun dengan menghindari pertanyaan-pertanyaan baru dari penjelasan kami tersebut, agar mereka tidak kecewa, walaupun jawaban yang kami berikan terlalu simple namun tidak apa asalkan kami dapat menjawab dulu, sambil mencari jawaban yang benar-benar tepat untuk diberikan kepada mereka.
0 komentar:
Posting Komentar